Minggu, 13 Januari 2019

PERANCANGAN BASIS DATA(Pengenalan perancangan basis data)

PEMBAHASAN PERANCANGAN BASIS DATA

           Basis Data Istilah data bermakna untuk mengetahui fakta-fakta yang dapat direkam dan disimpan pada media komputer. Definisi ini kini berkembang untuk mencerminkan realitas baru. Basis data sekarang digunakan untuk menyimpan objek seperti dokumen, foto, suara, dan video, sebagai tambahan dari data teks dan data numerik. Untuk mencerminkan realitas, kita menggunakan definisi yang diperluas berikut: Data terdiri dari fakta-fakta, hasil-hasil pengujian, grafik, gambar, dan video yang mempunyai arti dalam lingkungan pengguna (Hoffer,2002,p4). Kita telah mendefinisikan basis data sebagai kumpulan data yang terorganisasi dan saling berhubungan. Terorganisasi maksudnya adalah data yang terstruktur sehingga mudah disimpan, dimanipulasi, dan diambil kembali oleh pengguna.. Saling berhubungan maksudnya adalah data menggambarkan suatu domain yang menjadi perhatian sekelompok pengguna dan penggunapengguna dapat menggunakan data untuk menjawab pertanyaan yang menjadi perhatian dari domain tersebut (Hoffer,2002,p5).

          Data dan Informasi Menurut Turban, Aronson, and Liang (2005) data dan informasi didefinisikan sebagai berikut: • Data, merupakan sesuatu yang menyangkut barang, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang telah tercatat, diklasifikasikan, dan disimpan namun belum memiliki makna. Data dapat berupa nilai numerik, alphanumerik, gambar, dan suara. • Informasi, adalah data yang telah dikelola dalam bentuk tertentu untuk memberikan makna atau arti bagi penerimanya.

         Siklus Informasi • Data dan informasi akan saling berkesinambungan sehingga membentuk suatu siklus yang disebut information cycle (siklus informasi).Data ditangkap oleh indera kemudian menjadi inputan dalam sebuah model untuk diubah menjadi informasi bagi penerimanya yang nantinya akan membantu pengambilan keputusan dan menjadi sebuah hasil tindakan.

          Pentingnya data dan informasi  Data dan informasi sebagai sebuah aset penting perusahaan/organisasi. Informasi yang benar dapat menjadikan suatu perusahaan/organisasi memperoleh margin untuk melakukan aksi. Data dan informasi sebagai salah satu parameter kemajuan perusahaan/organisasi (maturity level).

         Sistem Basis Data dan Sistem File Pada sebuah institusi, data merupakan salah satu hal yang sangat penting. Setiap bagian/divisi dari institusi memiliki data sendiri-sendiri. Tapi setiap bagian pun membutuhkan sebagian data dari bagian yang lain. Hal ini yang biasa dikenal sebagai “shared data”. Setiap divisi memiliki aplikasi sendiri-sendiri dalam melakukan manipulasi dan pengambilan data tersebut. Setiap aplikasi memiliki file-file dalam sistem operasi yang digunakan untuk menyimpan data-data. Seiring dengan berkembangnya institusi, bertambahnya bagian/divisi, bertambah pula data dan aplikasi yang digunakan. Bertambahnya aplikasi, bertambah pula file-file yang dibuat. Gaya sistem pemrosesan-file tersebut menyebabkan setiap data disimpan dalam bentuk record dalam berbagai macam file, dan diperlukan aplikasi yang berbeda dalam melakukan  pengambilan record dari, dan penambahan record ke dalam file. Hal ini berlaku pada masa sebelum adanya Sistem Basis Data (DBMS).

Menyimpan data dalam bentuk file yang berbeda-beda, memiliki kekurangan-kekurangan:

 Data redundancy dan inconsistency. Dikarenakan programer yang berbeda membuat file dan aplikasi masing-masing, menyebabkan beragam format dan aplikasi yang dibuat. Bahkan, aplikasi pun dibuat menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda-beda. Lebih jauh lagi, data atau informasi yang sama bisa terdapat dalam beberapa file yang berbeda. Ini yang disebut dengan redundancy. Redundancy data ini lama kelamaan akan menyebabkan inconsystency dari data.
 Kesulitan dalam pengaksesan data. Dikarenakan setiap aplikasi memiliki file tersendiri untuk penyimpanan dan pengambilan data, maka jika suatu bagian dari institusi membutuhkan data dari bagian lain, akan menemui kesulitan. Hal ini dikarenakan aplikasi yang dimiliki bagian tersebut, tidak dapat membaca file yang terdapat di bagian lain.
 Isolasi data. Dikarenakan data tersebar dalam berbagai macam file, dan file tersebut dalam beragam format, pembuatan aplikasi baru akan terasa sulit ketika harus membaca format dari masing-masing file tersebut.
 Masalah integritas. Data yang disimpan harus memenuhi hal yang dinamakan dengan consistency constraint. Jika sebuah constraint berubah, maka seluruh aplikasi yang digunakan harus mengakomodasinya. Masalah akan muncul, jika constraint melibatkan beberapa data dari file yang berbeda-beda.
 Masalah keamanan. Tidak semua pengguna dari basis data dapat mengakses semua data. Hal ini akan sulit dilakukan jika menggunakan gaya penyimpanan data dalam file.


TAHAPAN PERENCANAAN BASIS DATA
 Database Planning
 System Definition
 Requirement Collection and Analysis
 Database Design
 DBMS SELECTION
 APPLICATION DESIGN
 Prototyping
 Implementation
 Data conversion and loading
 Testing
 Operational maintenance
Perencanaan database mencakup :
 Cara pengumpulan data
 Format data
 Dokumentasi yang di perlukan
 Cara membuat desain
 Implementasi Strategi Sistem Informasi

1. Identifikasi rencana dan sasaran dari organisasi, termasuk mengenai system informasi yang dibutuhkan.
2. Evaluasi system informasi yang ada untuk menetapkan kelebihan dan kekurangan yang di miliki oleh system tersebut
3. Penaksiran kesempatan teknik informatika yang mungkin memberikan keuntungan kompetitif.


Definisi Sistem 
 Untuk mendeskripsikan batasan dan ruang lingkup aplikasi database serta sudut pandang user yang utama
 Mengidentifikasi user view membantu untuk memastikan agar tidak ada pengguna database yang terlupakan
 User view dapat mengembangkan aplikasi database yang rumit
 User view juga dapat menguraikan aplikasi menjadi sub-sub bagian yang lebih sederhana



Macam-macam pendekatan yang digunakan :
1. Centralized approach →kebutuhan untuk tiap pengguna di buat ke dalam satu set of requirement dan model data global yang nantinya diperlukan dalam pembuatan database.
2. View integration approach →kebutuhan untuk tiap user view di buat dalam model data yang terpisah. Model data yang menggambarkan single user view disebut model data local, disusun dalam bentuk diagram dan dokumentasi yang mendeskripsikan kebutuhan user view database.
3. Gabungan antara kedua pendekatan tersebut


Requirement collection and analysis :
 Merupakan proses mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang organisasi yang akan didukung oleh aplikasi database
 Informasi tersebut di analisis untuk mengidentifikasikan kebutuhan user terhadap aplikasi database yang baru.

Database design adalah proses membuat desain yang akan mendukung operasional dan tujuan perusahaan. Tujuan database design adalah :
1. menggambarkan relasi data antara data yang dibutuhkan oleh aplikasi dan user view
2. menyediakan model data yang mendukung seluruh transaksi yang diperlukan
3. menspesifikasikan desain dengan struktur yang sesuai dengan kebutuhan system

Pengertian Data Modelling :
 Untuk memahami arti atau semantic dari data
 Untuk memudahkan komunikasi mengenai informasi yang dibutuhkan
 Membuat model data membutuhkan jawaban dan pertanyaan tentang entities, relationship dan attributes Kegiatan memilih dbms yang akan digunakan dalam pembuatan database
 Berikut langkah-langkah dalam pemilihan dbms :
1. definisikan waktu untuk melakukan studi referensi
2. catat dua atau tiga produk yang akan dievaluasi untuk digunakan
3. evaluasi produk tersebut
4. rekomendasikam produk yang di pilih dan buat laporan yang mendukungnya Application Design merupakan perancangan user interface dan program aplikasi yang menggunakan dan melakukan proses terhadap database.

Ada 2 aktivitas penting yang ada didalamnya yaitu :
1. Transaction design  bertujuan untuk mendefinisikan dan mendokumentasikan karakteristik transaksi berlevel tinggi yang dibutuhkan dalam database
2. User interface design Prototyping fungsinya membuat model kerja suatu aplikasi database.

Tujuan utamanya yaitu :
1. Mengidentifikasi fitur system yang sedang berjalan
2. Memberikan perbaikan atau penambahan fitur baru
3. Mengklarifikasi kebutuhan user

Mengevaluasi kelayakan dan kemungkinan apa yang terjadi pada design system. Implementation merupakan realisasi fisik dari database dan aplikasi design. Implementation database dicapai dengan menggunakan :
 DDLl untuk membuat skema database dan database files yang kosong
 DDL untuk membuat user view yang diinginkan

Data conversion dan loading yaitu pemindahan data yang ada ke dalam database yang baru dan menkonversikan aplikasi yang ada agar dapat menggunakan database yang baru.

Testing ialah suatu proses eksekusi program aplikasi dengan tujuan untuk menemukan kesalahan dengan scenario test yang di rencanakan dan data yang sesungguhnya. Pengujian hanya akan terlihat jika terjadi kesalahan pada software.

Operational maintenance ialah suatu proses pengawasan dan pemeliharaan system setelah instlasi, mencakup :
1. Pengawasan kinerja system, jika kinerja menurun maka memerlukan perbaikan atau pengaturan ulang database
2. Pemeliharaan dan pembaruan aplikasi database

Penggabungan kebutuhan baru ke dalam aplikasi database




Daftar Pustaka
Connolly, Thomas., Begg, Carolyn (2005). Database System: A practical Approach to Design, Implementation and management, 4th Ed. Pearson Education, England.
David M. Kroenke, “Dasar-Dasar, Desain dan Implementasi : Database processing”, Jilid 2, Penerbit Erlangga












Tidak ada komentar:

Posting Komentar